雨 が 降る

haik, konichiwa, ohayou, konbanwa....hajimemashite , atashi ame-chan desu (mayang), yoroshiku onegaishimsu....

Jumat, 17 Desember 2010

Seorang yang Gagal

Aku selalu bertanya-tanya pada diriku, "Apa aku bisa pergi ke Jepang? apa aku bisa? trus, kalau bisa apa yang harus dilakukan disana??". Mungkin hala yang pertama aku lakukan jika aku bisa pergi ke Jepang adalah mencari banayak teman dan kenalan di Jepang, bekerja di suatu perusahaan di Jepang dengan sungguh-sungguh, lalu bertemu dengan Tatsuya Fujiwara. Aku akan meminta tanda tangannya, berfoto bersama sebanyak mungkin. 
 Pasti sangat menyenangkan bisa meraih apa yang diinginkan. Tapi apa aku bisa? Sementara di negri sendiri saja aku selalu gagal. sewaktu aku sd sampai smp aku selalu dapat rangking di kelas, kehidupanku mulai kacau saat aku mulai duduk dibangku sma. saat itu adalah kelulusan smp. Aku melihat dipapan sekolah mencari namaku. Dengan perasaan tegang tidak menentu, takut-takut aku tidak lulus ujian. Alhamdulillah ternyata namaku ada, berarti aku lulus, tapi aku tidak mendapatkan nilaiku dengan bagus. Disitulah aku mulai meneteskan air mata, karena aku gagal untuk masuk sma di kodya. 

Beberapa hari aku bingung untuk mencari sekolah, aku dan bapaku terus berkeliling, untuk mencari sekolah dengan nilai nem yang tidak terlalu tinggi. Tapi mungkin ini bukan rejekiku sampai-sampai aku tidak diterima di satupun sma kodya. Aku sudah pasrah, ibuku menyarankan untuk masuk sma swasta, tapi kaka ku menyarankan untuk masuk sekolah negri di kabupaten. akhirnya akupun masuk sma di kabupaten. Awalnya aku sangat terpukul, aku sangat sedih melihat teman-temanku yang lain bersekolah di sma kodya sementara aku di kabupaten. Saat itu aku merasa terpuruk, tapi aku mencoba terus tersenyum pada orang tuaku walaupun aku tahu mereka sangat kecewa melihatku yang gagal. Sebenarnya kalau boleh aku jujur, aku ingin berlali kencang, berteriak sekerasnya, tapi mau bagaimana lagi, mungkin allah telah menentukannya. Aku mulai menyesuaikan diri di sekolah itu. Alhamdulillah kelas 10 aku mendapat rangking 5 besar di kelas, rasanya senang tapi aku belum bisa membanggakan diri, karena aku belum menjadi yang terbaik untuk membuat orang tuaku bangga. Tapi aku kembali menjadi yang gagal saat aku mulai duduk di kelas 11. Entah kenapa prestasiku merosat dengan tajam, sampai sekarang aku di kelas 12 aku masih menjadi yang gagal. 

Aku merasa aku tidak berguna, aku sering bertanya pada diriku, "hey!!! ada apa denganku?? kenapa aku menjadi bodoh!!!apa yang telah kulakukan selama ini!!!aku hanya bisa membuat orang tuaku malu dan kecewa lagi!!!apa yang harus aku lakukan?!". Kenyataannya aku tidak bisa membuat orang tuaku bangga.

Cita-cita untuk pergi ke negri yang ku sukai, Jepang masih ada dalam pikiran dan hatiku, tapi rasanya semakin lama aku bertekad ke Jepang semakin jauh dan sulit perjuangannya. Sekarang aku merasa harapanku untuk membanggakan orang tua dengan mendapatkan beasiswa itu sepertinya semakin hilang. Sesuatu dalam hatiku selalu membisikan "kau pasti gagal, sudahlah jangan mencari harapan kosong", seolah-olah tekadku ini hanyalah sebuah harapan kosong. Aku tidak tahu kenpa aku bisa seperti ini, mungkin usahaku yang kurang keras atau mungkin karena aku sering meniggalkan sholat?. Sekarang yang aku bisa lakukan hanyalah memohon dan terus berusaha, aku tidak tahu, aku dalam cerita ini akan berakhir seperti apa? apakah aku dalam cerita ini dapat berakhir dengan happy ending dengan bisa menjadi seorang yang berhasil zerro to hero atau aku dalam cerita ini  akan tetap menjadi orang yang gagal. 

to becontinue

atashi no utau


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com