雨 が 降る

haik, konichiwa, ohayou, konbanwa....hajimemashite , atashi ame-chan desu (mayang), yoroshiku onegaishimsu....

Sabtu, 26 Mei 2012

Reaksi-reaksi Kimia


I  PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan                        
          Reaksi kimia merupakan perubahan yang terjadi pada suatu campuran antara dua zat atau lebih pereaksi dan menghasilkan suatu produk reaksi. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya suatu ikatan kimia. Reaksi kimia adalah perubahan yang melibatkan perubahan sifat dengan membentuk zat baru, biasanya melibatkan perubahan sifat fisik seperti, perubahan suhu, perubahan warna, bau, terbentuknya endapan, dan timbulnya gelembung gas.
          Reaksi kimia juga sangat erat hubungannya dengan persamaan reaksi. Persmaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia. Persamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif  peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih bergabung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta jumlah produk reaksi. Menuliskan persamaan reaksi harus diketahui dengan benar rumus pereaksidan rumus produk reaksinya.
          Jika suatu percobaan telah dilakukan, persamaan reaksi dapat berarti memperlihatkan apa yang terjadi dalam reaksi tersebut. Pada persamaan ini reaktan diketahui sebab ahli kimia telah mengetahui senyawa kimia yang digunakan dan diteliti (misalnya dengan reaksi kimia) sebelum persamaan reaksi yang benar dapat ditulis.
1.2. Tujuan Percobaan
            Tujuan dari percobaan reaksi kimia ini untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat fisika dan kimia) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua molekul atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh Lavoisier yaitu ‘Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama’ dan berdasarkan hukum perbandingan tetap (Hukum Proust) yaitu ‘Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap’. Berdasarkan Bronsted Lowry yaitu ‘Asam adalah setia zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setia zat sembarang yang menerima proton’.
II  TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai: (1) Pengertian reaksi kimia dan                 (2) Macam-macam reaksi kimia.
2.1. Pengertian Reaksi Kimia
            Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi pada suatu campuran atau reaksi anatara dua zat atau lebih yang menghasilkan produk reaksi. Reaksi kimia juga dapat didefinisikan sebagai interaksi anatara dua zat atau lebih yang melibatkan terbentuknya atau terputusnya ikatan kimia.
            Menuliskan suatu persamaan reaksi, kita harus mampu menulis rumus bangun reaksi (senyawa kimia yang ditulis di sebelah kanan tanda panah) dan hasil reaksi (senyawa kimia yang ditulis di sebelah kanan tanda panah).  Salah satu pentingnya persamaan reaksi dalam merencanakan percobaan adalah persamaan reaksi memungkinkan kita menetapkan hubungan kuantitatif  yang terjadi di antara reaktan dan hasil reaksi.
2.2. Macam-macam Reaksi Kimia
            Reaksi kimia dapat digolongkang menjadi 4 macam:
2.2.1. Reaksi sintesis yaitu reasi pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya. Reaksi kimia yang termasuk dalam reaksi sintesis yaitu:
            1. Reaksi Penggabungan
            Reaksi penggabungan merupakan reaksi keitka zat pertama dan kedua bergabung untuk membentuk zat ketiga. Misalnya, reaksi yang terjadi antara logam natrium dengan gas klor dan membentuk natrium klorida. Proses tersebut menghasilkan persamaan reaksi sebagai berikut :
2Na + Cl2 à 2NaCl
            2. Reaksi penguraian
            Reaksi penguraian adalah reaksi bila senyawa tunggal bereaksi membentuk dua atau lebih zat. Reaksi ini membutuhkan kenaikan suhu agar senyawa dapat terurai. Contohnya:
Text Box: KClO3(s)  --> 2KCl(s) + 3CO2(g)
2.2.2. Reaksi metatesis yaitu reaksi pertukaran antar senyawa. Contohnya adalah reaksi yang terjadi apabila larutan natrium klorida dan perak nitrat dicampur. Ketika larutan yang satu ditambahkan pada larutan yang lain, suatu endapan putih dari perak klorida terbentuk. Bila larutan natrium klorida mengandung 1 mol NaCl dan larutan perak nitrat mengandung 1 mol AgNO3, maka 1 mol AgCl akan terbentuk dan larutan akan mengandung 1 mol NaNO3 yang terlarut. Persamaan reaksi kimia untuk perubahan yang terjadi adalah :
Text Box: AgNO3(aq)  +  NaCl(aq) à AgCl(s) + NaNO3(aq)

Reaksi semacam ini, di mana terjadi pertukaran tempat dari anion dan kation dinamakan metatesis atau pergantian rangkap, (Cl- menggantikan NO3- dan NO3- menggantikan Cl-). Reaksi kimia yang termasuk dalam reaksi metatesis yaitu:


1.       Reaksi kompleksometri
            Reaksi kompleksometri adalah reaksi ion logam, yaitu kation dengan anion atau molekul netral. Terdiri dari atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat pada atom pusat. Satu ion atau molekul kompleks terdiri dari atom pusat yang ditandai dengan bilangan koordinasi, yakni suatu angka bulat yang menunjukan jumlah ligan (monodentat) yang membentuk kompleks stabil dengan satu atan (ion) pusat. Ligan dalam kompleks dapat berupa anion atau molekul netral yang mengandung sebuah atom lebih sepasang elektron yang dapat diberikan pada ion logam.
2.                  Reaksi pengendapan adalah reaksi antara zat-zat atau ion logam yang sukar larut dalam air, sehingga terbentuklah endapan. Pembentukan endapan menunjukan perubahan sifat kelarutan yang bila terjadi reaksi antara zat berbeda, maka zat tersebut tidak seluruhnya larut. Sehingga terbentuklah endapan pada hasil reaksinya. Contohnya pada reaksi antara AgNO3 dengan NaCl menyebabkan semua ion pemisah tidak dihilangkan.
Text Box: NaCl (aq) + AgNO3 à AgCl(s)  + NaNO3 (aq)

Endapan hasil reaksi disebut juga presipitat.
2.2.3. Reaksi netralisasi
            Reaksi netralisasi atau reaksi penetralan larutan asam kuat dan larutan basa kuat yang dicampurkan dan menghasilkan produk reaksi berupa garam dalam air. Reaksi yang penting dalam reaksi ini adalah reaksi asam dan basa yang apabila direaksikan dalam perbandingan tertentu selalu membentuk uap air. Perubahan sifat ini menunjukan bahwa pada percampuran larutan asam dengan larutan basa, terjadi suatu reaksi yang mengasilkan garam dan air. Misalnya :
Text Box: HCl + NaOH à NaCl + H2O
2.2.4. Reaksi reduksi – oksidasi atau yang sering kita kenal dengan reaksi redoks. Reduksi adalah penerimaan elektron oleh suatu atom atau ion, sedangkan oksidasi adalah pelepasan elektron dari suatu atom atau ion. Dalam sistem kimia terdapat pasangan elektron bebas dan pasangan elektron ikatan, yang memungkinkan terjadi proses serah terima elektron.
Text Box: K2SO3 + ½O2 à K2SO4Misalanya seperti :                 

            Dua istilah yang sering digunakan dalam menerangkan reaksi redoks adalah senyawa pengoksidasi dan senyawa pereduksi. Senyawa pengoksidasi (oxydizing agent) adalah zat yang mengambil elektron dari zat yang dioksidasi, dengan cara itu menyebabkan terjadinya oksidasi. Hal ini yang dilakukan oleh O2 dalam reaksi antara Mg dan O2, O2 mengambil elektron dari Mg dan menyebabkan Mg dioksidasi. Jadi, O2 adalah senyawa pengoksidasi. Senyawa pereduksi adalah zat yang memberi elektron kepada suatu zat lainnya yang direduksi, dengan cara itu menyebabkan terjadinya reduksi. Hal ini yang dilakukan oleh Mg ketika bereaksi dengan O2. Mg memberi elektron kepada O2  dan menyebabkan O2  direduksi.

III ALAT, BAHAN, DAN METODE PERCOBAAN
            Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.
3.1. Alat yang Digunakan
            Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, penjepit tabung, rak tabung reaksi, pipet pangjang, pipet pendek, bunsen, kertas lakmus, neraca triple beam, dan pipa U.
3.2. Bahan yang Digunakan
            Bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia adalah, NaOH    0,05 M, CH3COOH 0.05 M, NaOH 2 M, HCl 1 M, K2CrO4 0,1 M, K2CrO7, Al2(SO4)3 0,1 M; NH4OH 1 NaOH 1 M, M; ZnSO4 0,1 M; (NH4)2SO4; Pb(NO3)2 0,1 M, NaCl 0,5 M; AgNO3 0,1 M; BaCl20,1 M, CaCO3; Ba(OH)2; H2C2O4 0,1 M, H2SO4 2 M; KMnO4 0,05 M, Fe2+ 0,1 M, H2CO4 2 M; Fe 3+, KSCN 0,1 M, Na3PO4, Phenolphthalein dan metilmerah.
3.3. Metode percobaan  
Metode yang digunakan untuk  percobaan ini adalah sebagai berikut:
3.3.1        Ke dalam 2 tabung reaksi masukkan masing-masing tepat 1 ml larutan NaOH 0,05 M dan kedalam dua tabung reaksi yang lain 1 ml larutan CH3COOH 0,05 M. Masing-masing tambahkan 1 tetes indikator Phenolphthalein  (PP).
3.3.2.      Ke dalam 4 tabung reaksi lain dilakukan hal yang seperti no.1 tetapi dengan menambahkan indikator metil merah.
3.3.3.      Campurkan kedua asam dan basa pada nomor 1 dan 2. amati  perubahan warna yang terjadi!.
3.3.4.      Ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukkan 1 ml larutan kalium khromat (K2CrO4 0,1 M).
3.3.5.      Ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukkan 1 ml larutan K2CrO7. Lakukan seperti nomor 4. Bandingkan antar larutan pda nomor 4 dan 5.
3.3.6.      Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M,tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1M dan amati.
3.3.7.      Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 ml larutan ZnSO4 0,1 M kedalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1 M,tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1M dan amati.
3.3.8.      Ke dalam tabung reaksi yang bersaluran, masukkan 4 ml larutan (NH4)2SO4. Tambahkan larutan NaOH dan segera pasang penyalur gas. Gas yang terbentuk dikenakan pada kertas lakmus yang telah dibasahi dengan air.



3.3.9.      Campurkan 1 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M dengan 1 ml larutan NaCl 0,1M. Amati apa yang terjadi! kemudian panaskan campuran tersebut sambil dikocok dan catat pengamatan campuran didinginkan sambil diamati.
         


3.3.10.  Ke dalam 1 ml larutan NaCl 0,5 M ditambahkan 10 tetes  larutan AgNO3 0,1 M diamati perubahan yang terjadi.
3.3.11.   Ke dalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahannya.
3.3.12.   Ke dalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! Zat pada nomor 12 dan 13 jangan segera dibuang,karena akan dibandingkan dengan nomor 14.
3.3.13.   Ke dalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M. Tambahkan 1 ml HCl 1 Mdan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M. Bandingkan dengan nomor 12 dan 13.
3.3.14.   Masukkan kurang lebih 1 gram serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi yang bersaluran. TambahkanHCl. Gas yang terjadi dialirkan kedalam tabung lain yang berisi larutan Ba(OH)2. Amati perubahan yang terjadi.
3.3.15.  Ke dalam tabung reaksi dicampurkan 1 ml air khlor dari kaporit.Amati warna dari larutan tersebut. Kemudian ditambahkan 1 ml larutan KI 0,005 M dan 1 ml CHCl3 atau CCI4. Kocok dan Amati warna kedua lapisan dari larutan tersebut.



3.3.16.   Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 ml H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 2 M, dipanaskan kemudian teteskan larutan  KMnO4 0,05 M (tetes demi tetes) sambil dikocok,teteskan terus larutan KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi.


3.3.17.   Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 ml larutan campuran besi (II)/ Fe2+ 0,1 M dan 2 tetes H2C2O4 2 M, teteskan larutan KMnO4 0,05 M sambil dikocok. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warna KMnO4 0,05 M pada nomor 17 dan 18.
3.3.18.   Tambahkan sedikit demi sedikit larutan NaOH 1 M kedalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NaOH sampai berlebih.Amati perubahan yang terjadi.
3.3.19.        Ulangi pekerjaan nomor 19 tetapi gantilah larutan NaOH dengan larutan NH4OH 1 M.Bandingkan dengan hasil reaksi nomor 19.
3.3.20.  Campurkan 2 ml larutan besi(III) / Fe3+  0,1 M dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 M.Bagilah menjadi dua bagian kedalam 2 tabung reaksi. Tambahkan Na3PO4 kedalam satu tabung,sementara tabung yang lain digunakan sebagai pembanding.Bandingkan warna kedua larutan tersebut.




IV HASIL PENGAMATAN
            Bab ini menguraikan mengenai: (1) Hasil pengamatan dan                        (2) Pembahasan.
 4.1. Hasil pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Reaksi Kimia
No.
Reaksi
Hasil
1.
1 ml NaOH + 1 tetes PP
1ml naOH 0,05M + 1 tetes PP
1ml HCl 1M + 1 tetes PP
Ungu
Kuning
Bening
Ungu
2.
1ml CH3COOH 0,05M + 1 tetes PP
1ml CH3COOH 0,05M + 1tetes MM
Bening
Merah muda
3.
NaOH (pp) + CH3COOH (pp)
NaOH (pp) +HCl(mm)
Bening
Kuning
4.
1ml K2CrO4 + 1 ml HCl 1M
1ml K2CrO4 + 1ml NaOH 0,05M
Orange
Kuning
5.
1ml K2CrO7 0,1m+1ml HCl
1ml K2CrO7 0,1M +1ml NaOH 0,05
Orange
Kuning
6.
1ml Al2(SO4)3 + 5 tetes NaOH 1 ml
Bening dan mengendap
7.
1ml  Al2(SO4)3 0.1M + 5 tetes NaOH
 1 M+tetes NH4OH
Bening dan mengendap
8.
ZnSO4 0,1 + 5 tetes NaOH 1M+ tetes NH4OH
Keruh dan mengendap
9.
(NH4)2 SO4+ NaOH
Lakmus merah jadi biru
10.
Pb(NO3)2 + NaCl
Awalnya keruh dan terdapat endapan, setelah dipanaskan terbentuk gelembung gas dan larutan jadi bening.
11.
NaCl + 10 tetes AgNO3
Putih keruh dan mengendap
12.
BaCl2 +K2CrO4  0.1M
Kuning dan mengendap (putih)
13.
BaCl2 +K2CrO7  0.1M
Orange dan mengendap (kuning)
14.
BaCl2 +HCl 0.1M +K2CrO4  0.1M
Orange
15.
CaCO3 + HCl+Ba(OH)2
Terdapat gelembung
16.
1ml H2C2O4  + 2tetes H2SO4 + KMnO4
Awalnya ungu, setelah dipanaskan jadi bening dengan endapan berwarna coklat.
17.
Fe 3+ + H2SO4  + KmnO4
Warna awal ungu, setelah dipanaskan jadi coklat dengan endapan berwarna coklat.
18.

CuSO4+ NaOH 1ml
Warna awal biru tua, berubah jadi hijau lumut
19.
CuSO4+ NH4OH+ NH4OH berlebih
Warna awal biru muda, berubah jadi biru tua terdapat endapan putih
20.
2ml Fe + 2 ml KSCN 0,1M
2ml Fe + 2 ml KSCN 0,1M + Na3PO4
Merah gelap
Merah gelap dan lebih pekat
(Sumber : meja 5 dan 9, kelompok C, 2011 )
4.2. Pembahasan
         Percobaan reaksi kimia yang telah dilakukan masih banyak kesalahan. Hasil yang didapat praktikan berbeda dengan hasil reaksi yang benar. Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor diantaranya kurangnya ketelitian praktikan saat menggunakan pipet. Pipet yang telah dipakai untuk mengambil zat sebelumnya tidak dibersihkan terlebih dahulu saat akan mengambil zat yang lain. Sehingga zat sebelumnya tercampur dengan zat lain dan mempengaruhi hasil akhir reaksi kimia tersebut. Bila terjadi perbedaan baik itu perubahan warna, endapan dan tidak adanya endapan, hal itu bisa terjadi karena faktor lingkungan. Faktor lingkungan seperti, tinggi rendahnya suhu ruangan yang mempengaruhi proses kelarutan, takaran yang tidak sesuai, ataupun botol larutan yang tidak ditutup kembali. Contohnya pada nomor 11, seharusnya larutan tidak mengendap. Kesalahan ini diakibatkan larutan yang didiamkan terlalu lama. Pada nomor 16 seharusnya larutan mengendap dan berwarna coklat. Kesalahan ini diakibatkan karena penetesan KMnO4  yang terlalu sedikit. Pada nomor 19 seharusnya endapan berwarna putih, kesalahannya diakibatkan karena larutan tersebut kurang lama didiamkan jadi warna endapan tidak bercampur dengan warna larutan yang berwarna biru dan pipet yang digunakan tidak di bersihkan terlebih dahulu.
         Beberapa dari percobaan reaksi kimia diatas dapat digolongkan menjadi beberapa jenis reaksi, yaitu reaksi penetralan terdapat pada nomor 1,2,3, dan 9. Reaksi kompleksometri terdapat pada nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, dan 13. Reaksi pertukaran ganda terdapat pada nomor 4, 5, 6, dan 7. Reaksi redoks terdapat pada nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19. Reaksi pengendapan terdapat pada nomor 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Reaksi pembentukan gas terdapat pada nomor 10 dan 15.
         Percobaan reaksi kimia yang telah dilakukan terdapat kesamaan antara larutan nomor 2 dan nomor 3, yaitu kesamaan perubahan warna untuk reaksi antara 1ml CH3COOH 0,05M + 1 tetes PP dengan NaOH (pp) + CH3COOH (pp) yang menghasilkan warna bening. Sementara pada larutan nomor 12, 13, dan 14 terdapat perbedaan warna antara reaksi BaCl2 +K2CrO4  0.1M, BaCl2 +K2CrO7  0.1M, dan BaCl2 +HCl 0.1M +K2CrO4  0.1M, yang secara berturut-turut menghasilkan warna Kuning dan mengendap (putih), Orange dan mengendap (kuning), dan Orange.
            Umumnya reaksi kimia dapat digolongkan ke dalam 4 golongan yaitu, reaksi sintesis, metatesis, penetralan atau reaksi asam-basa, dan reaksi penggabungan dan reaksi penguraian. Reaksi yang termasuk reaksi metatesis yaitu, reaksi kompleksometri dan pengendapan. Reaksi penetralan adalah reaksi penetralan larutan asam kuat dan basa kuat yang dicampurkan dan menghasilkan produk reaksi berupa garam dalam air. Reaksi kompleksometri adalah reaksi ion logam, yaitu kation dengan anion atau molekul netral yang terdiri dari atom pusat dan sejumlah ligan. Reaksi pertukaran ganda adalah. Reaksi reaksi redoks adalah reaksi pengikatan dan pelepasan elektron serta penurunan dan penaikan bilangan oksidasi. Reaksi pengendapan adalah reaksi antara zat ion logam yang sukar larut dalam air, sehingga terbentuklah endapan. Untuk mengetahui apakah suatu reaksi terbentuk endapan atau tidak, harus diketahui kelarutan zat yang terjadi. Sebagai contoh beberapa zat yang sukar larut dalam air, yaitu I+, Mg2+, Fe2+, dan Cl-. Reaksi pembentukan gas adalah reaksi yang produk akhirnya berupa gas atau gelembung gas.
         Reaksi kimia aplikasinya di bidang pangan yaitu membantu pengembangan proses pengolahan pangan dengan proses bioteknologi, dalam proses pembuatan tape dan alkohol, juga penelitian dalam proses fermentasi pembuatan yoghurt.


V  KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.
5.1. Kesimpulan
Percobaan reaksi kimia yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa dari mereaksikan suatu zat dengan zat lain diperoleh perubahan larutan awal ke larutan akhir. Seperti pada larutan nomo 1 yaitu berupa larutan berwarna ungu, kuning, bening dan ungu, pada larutan nomor 2 yaitu berupa larutan berwarna bening dan merah muda, pada larutan nomor 3 yaitu warna bening dan kuning, pada larutan nomor 4 yaituorange dan kuning. Pada nomor 5 yaitu berupa larutan berwarna orange dan kuning, pada nomor 6 yaitu bening, pada nomor 7 yaitu menghasilkan endapan berwarna bening, nomor 8  yaitu keruh dan mengendap, nomor  9 yaitu mengubah lakmus merah jadi biru. Pada nomor 10 terbentuk endapan, nomor 11 berwarna keruh, nomor 12 yaitu berwarna kuning dan mengendap. Pada nomor 13, warnanya orange dan endapan kuning, nomor 14 yaitu orange, nomor 15 terdapat gelembung, nomor 16 bening dan terdapat endapan coklat. Pada nomor 17 ungu, menjadi coklat dan terdapat endapan coklat. Pada nomor 18 warnanya hijau lumut, nomo 19 berwarna biru tua dan ada endapan putih, pada nomor 20 merah gelap, pekat dan tidak pekat. Selain itu, praktikan dapat mengetahui dari jenis-jenis reaksi kimia dari hasil percobaan tersebut beserta perubahan sifar fisika reaksi kimia tersebut.

5.2. Saran
            Saran untuk percobaan ini sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dalam mencampurkan zat-zat yang akan direaksikan, serta memperhatikan kebersihan dan kerapihan dari semua alat ataupun bahan-bahannya, agar hasil reaksi tidak mengalami perbedaan dengan hasil reaksi yang benar.
            Disarankan untuk praktikan membersihkan terlebih dahulu semua alat-alat yang akan dipakai dalam percobaan ini sebelum praktikum. Agar tidak terjadi kontaminasi pada zat yang akan direaksikan. Serta praktikan selalu menutup dan merapihkan kembali zat-zat yang ada di laboratorium agar tidak menguap.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Reaksi-reaksi Kimia. www.wikipedia.org. Diakses : 20 Oktober 2011      

Brady, J. E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Bina Usaha. Jakarta.

Sutrisno, E. T. dan I.S. Nurminabari. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. jurusan Teknologi Pangan UNPAS. Bandung

Tupamahu dan Achmad. H. 1992.  Stoikiometri Energetika Kimia. ITB. Bandung

Tupamahu dan Achmad. H. 1988.  Elektrokimia dan Kinematika Kimia. ITB. Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

haik..minnasan...dozo... silakan memberikan saran dan kritik yang membangun...pake bahasa yang sopan ya...
arigatou minnasan...

atashi no utau


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com